Sebagai sebuah
organisasi, yang berhaluan paham ahlussunnah wal jama’ah, PMII senantiasa harus
melakukan proses kaderisasi sebagai tongkat estapeta agar PMII tetap survive
berkiprah dalam gerakannya dan melestarikan kultural dan paham ahlussunnah wal
jamaa’ah sebagai idiologi di PMII. Tanpa melakukakan hal itu semua PMII lambat
laun akan lemah yang dikemudian hari akan lenyap dengan sendirinya, karena
tidak ada lagi kekuatan yang akan meneruskan PMII. Untuk itu, titik tolak sebuah organisasi akan terus
eksis dan berkiparah, ketika organisasi itu melakukan proses kaderisasi.
Problematika masa kini
(Kemiskinan, Kebodohan, Eksploitasi manusia terhadap manusia, Eksploitasi
manusia terhadap alam secara besar-besaran) yang dihadapi masyarakat negara
berkembang (miskin) termasuk bangsa Indonesia, bermula dari arogansi dunia
barat yang notabena negara maju(kaya) untuk menciptakan peradaban yang lebih
maju, beradab daripada sebelumnya, dengan janji kemajuan teknologi, pembangunan
dan industrialisasi. Inilah yang disebut westernisasi sebuah cerminan dari
baratsentrisme/europosentrisme yang dipaksakan secara ideologi dalam ruang
kesadaran masyarakat negara berkembang (miskin), bagi barat peradaban
negara berkembang tidak beradab, tidak maju, primitif dan di dominasi teologi.
yang menghambat kemajuan harus dirubah melalui semangat modernisasi. Tapi
ironisnya modernisasi yang dicanangkan oleh dunia barat dijewantahkan melalui
mega-proyek kolonialisme dan imperialism fisik (menurut soekarno nekolin).
Setelah gejala tersebut berakhir modernisasi dijewantahkan melalui ideologi,
ekonomi, politik, pendidikan dan peradaban. Akhirnya peradaban masyarakat
negara berkembang cenderung mempunyai beban psikologi berupa post-ideologi
syndrome untuk selalu curiga terhadap segala sesuatu yang berbau barat. Fenomena
modernisasi yang dicanangkan oleh negara maju telah menancapkan pengaruhnya
secara hegemonik dalam ruang kognitif kesadaran masyarakat negara berkembang.
Bagai berjalan diatas dua kaki yang berbeda. Yang satu merupakan simbol
ketidaktahuan terhadap tradisi lamanya. Sementara kaki satunya merupakan simbol
tersebarnya kebudayaan Barat. Dan telah memposisikan dirinya sebagai ordinat
dan yang lain sebagai sub-ordinat dengan menggulirkan ego superior kulturnya
melalui gerakan orientalisme yang dibungkus dalam kedok-kedok ilmiah. Sehingga
tanpa sadar masyarakat negara berkembang terkooptasi dalam gaya peradaban
barat, bahkan merambah ke arah kehidupan sehari-harinya. Kalau hal ini tidak
diantisipasi bukan hanya berbahaya terhadap hilangnya kebudayaan dan tradisinya
sendiri tapi jugamengancam idealisme masyarakat itu sendiri dan mengancam akan
hilangnya peradaban dan kebudayaan masyarakat negara berkembang.
Untuk
mengantisipasi fenomena di atas perlu adanya penyadaran kognitif terhadap
masyarakat negara berkembang termasuk masyarakat Indonesia melalui pendidikan
yang berbasis nasionalis, religius dan idealis yang nantinya diharapkan setiap
individu masyarakat negara berkembang terkooptsi kembali dengan tradisi dan
kebudayaan lamanya sendiri yang selama ini tidak dihiraukan lagi.
Dalam
mewujudkan pendidikan yang berbasis nasionalis, religius dan idealis yang
nantinya diharapkan setiap individu masyarakat negara berkembang kembali dengan
tradisi dan kebudayaannya sendiri. PMII yang merupakan organisasi ekstra selalu
mengadakan proses pengkaderan secara cermat, teliti dan komprehensif yang
meliputi, formal, non formal dan informal yang nantinya diharapkan mampu
merealisasikan standarisasi kader PMII.
Dalam
rancang bangun pengkaderan PMII untuk mencapai targetan tersebut maka
disusunlah pola kaderisasi formal yang berjenjang yakni MAPABA, PKD (Pelatihan
Kader Dasar), dan PKL (Pelatihan Kader Lanjut). Selain itu, proses pengkaderan
dalam PMII juga mencakup proses pengkaderan informal dan non formal yang
dilakukan dalam keseharian organisasi. PMII dalam perkembangannya dewasa ini
seolah diklaim sebagai antek organisasi politik, padahal PMII sendiri adalah
organisasi pengkaderan yang tidak terikat dengan organisasi politik apapun.
Ruang lingkup pengkaderan PMII mencakup semua bidang antara lain agama,
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, yang kesemuanya
menjadi cerminan watak kader PMII. Jadi, klaim tersebut di atas bukanlah
kondisi PMII secara utuh.
Maka
dengan demikian, sudah sepantasnya PK PMII STAI Al-Azhary Cianjur berusaha
melakukan proses pengkaderan tersebut di atas, yaitu Masa Penerimaan Anggota
Baru (MAPABA) sebagai upaya perekrutan anggota baru sejalan dengan mandat PMII
yang bukan organisasi saat ini saja melainkan akan selalu berkelanjutan. Yang
dalam hal ini lebih menekankan pada karakter seorang anggota dalam rangka
proses pembentukan kader ideal dan professional yang dibingkai dengan konsep
kultur. Tujuannya adalah menumbuhkan kader berjiwa pemimpin yang arif, bijak,
bermoral baik, berkarakter dan berbudaya.
MAKSUD DAN
TUJUAN
o Membentuk
Kader PMII yang berkualitas dalam Segala ranah gerakan.
o Mampu
meningkatkan potensi secara optimal.
o Peserta
MAPABA mampu mengaktualisasikan materi-materi sebagai ruh gerakan.
o Memberikan
penerangan tentang gerakan PMII secara komprehensif.
SUSUNAN PANITIA
MASA PENERIMAAN ANGGOTA BARU (MAPABA)
PENGURUS KOMISARIAT (PK)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM
INDOESIA (PMII)
STAI AL-AZHARY CIANJUR
Penasehat :
Mabincab Kab. Cianjur
Penanggung Jawab :
Agus Wahyudi
( Ketua Umum PC. PMII Kab. Cianjur )
Stering Comite (SC)
Ketua :
Tedi Sopyan (Ketua Umum PK. PMII STAI Al-Azhary Cianjur)
:
Ferdy M Hidayat (Kabid I)
:
Ujang Muslim ( Kabid II)
:
Siti Latifah ( Kabid III)
Organizing Comite (OC)
Ketua Panitia :
Dini
Octavyani
Sekertaris :
Ersa
Ningsih Setiawati
Bendahara :
Neng
Siti Ulfah
Seksi-seksi
1.
Seksi Acara
Koordinator
: Abdullah
Baehaki
Anggota : Siti Nuraeni
Dikdik
Hermawan
Weni
Mawadah
Lisna
2.
Seksi Kesekretariatan
Koordinator
: Ibrahim
Aji
Anggota : Yazid Nasrulhaq
Winda
Dini
Novianti
Sri Fuzi
Rismawati
Amelia
3.
Seksi Konsumsi
Koordinator
: Syaniah
Rojiah
Anggota : Linlin Sabiqa Awwalina
Bahjah
Daud
Yusuf
Deti
Isna
Khoerotun Hisan
Mita
Aprianti
Irya
Novi
4.
Seksi Pubdekdok
Koordinator
: Dede
Udin
Anggota : Lutfi
Wardah
Asep
Ruslan
Misbah
Agustian
M. Ridwan
5.
Seksi Danus
Koordinator
: Pengurus Komisariat
Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia
STAI
Al-Azhary Cianjur
Masa
Khidmat 2014-2015
Dalam
mewujudkan pendidikan yang berbasis nasionalis, religius dan idealis yang
nantinya diharapkan setiap individu masyarakat negara berkembang kembali dengan
tradisi dan kebudayaannya sendiri. PMII yang merupakan organisasi ekstra selalu
mengadakan proses pengkaderan secara cermat, teliti dan komprehensif yang
meliputi, formal, non formal dan informal yang nantinya diharapkan mampu
merealisasikan standarisasi kader PMII.
MAKSUD DAN
TUJUAN
o Membentuk
Kader PMII yang berkualitas dalam Segala ranah gerakan.
o Mampu
meningkatkan potensi secara optimal.
o Peserta
MAPABA mampu mengaktualisasikan materi-materi sebagai ruh gerakan.
o Memberikan
penerangan tentang gerakan PMII secara komprehensif.
SUSUNAN PANITIA
MASA PENERIMAAN ANGGOTA BARU (MAPABA)
PENGURUS KOMISARIAT (PK)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM
INDOESIA (PMII)
STAI AL-AZHARY CIANJUR
Penasehat :
Mabincab Kab. Cianjur
Penanggung Jawab :
Agus Wahyudi
( Ketua Umum PC. PMII Kab. Cianjur )
Stering Comite (SC)
Ketua :
Tedi Sopyan (Ketua Umum PK. PMII STAI Al-Azhary Cianjur)
:
Ferdy M Hidayat (Kabid I)
:
Ujang Muslim ( Kabid II)
:
Siti Latifah ( Kabid III)
Organizing Comite (OC)
Ketua Panitia :
Dini
Octavyani
Sekertaris :
Ersa
Ningsih Setiawati
Bendahara :
Neng
Siti Ulfah
Seksi-seksi
1.
Seksi Acara
Koordinator
: Abdullah
Baehaki
Anggota : Siti Nuraeni
Dikdik
Hermawan
Weni
Mawadah
Lisna
|
2.
Seksi Kesekretariatan
Koordinator
: Ibrahim
Aji
Anggota : Yazid Nasrulhaq
Winda
Dini
Novianti
Sri Fuzi
Rismawati
Amelia
|
3.
Seksi Konsumsi
Koordinator
: Syaniah
Rojiah
Anggota : Linlin Sabiqa Awwalina
Bahjah
Daud
Yusuf
Deti
Isna
Khoerotun Hisan
Mita
Aprianti
Irya
Novi
|
4.
Seksi Pubdekdok
Koordinator
: Dede
Udin
Anggota : Lutfi
Wardah
Asep
Ruslan
Misbah
Agustian
M. Ridwan
|
5.
Seksi Danus
Koordinator
: Pengurus Komisariat
Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia
STAI
Al-Azhary Cianjur
Masa
Khidmat 2014-2015
|